IPTEK
DAN KEMISKINAN (Softskill)
A. Pelaksanaan Dan Pengembangan Iptek Di
Indonesia
Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan
sudah dipahami dan disadari akan berhadapan dengan situasi serba kompleks dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan, sebut saja antara lain; cloning, cosmology,
cryonics, cyberneties, exobiology, genetic, engineering dan nanotechnology.
Cabang-cabang IPTEK itu telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat
cepat dengan implikasi yang menguntungkan bagi manusia atau
sebaliknya.Untuk mendayagunakan Iptek
diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggung jawabkan. Rumusan 4
(empat) nilai luhur pembangunan Iptek Nasional, yaitu :
v penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan
baik secara moral, lingkungan, finansial, bahkan dampak politis
v pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan
jangka panjang, tetapi taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak
hanya memberi implikasi terbatas.
v berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan
memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam
upaya inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
v keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari
fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada
bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha menuju yang terbaik.
B. Dampak Dari Iptek Terhadap Kehidupan
Manusia
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya
telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan
mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia
kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda,
terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek
terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir
rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab
iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah
lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur
keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu
iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari
masalah-masalah kemanusiaan.{mospagebreak} Dampak positif dan dampak negative
dari perkembanganteknologi dilihat dari berbagai bidang:
Bidang informasi dan komunikasi Dalam bidang
informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari
kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
a. Kita akan lebih cepat mendapatkan
informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui
internet
b. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun
keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone. Dll
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh
ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal
yang negatif, antara lain:
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris
(Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu
yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan
tertentu
Bidang ekonomi dan industri
Dalam bidang ekonomi teknologi berkembang sangat
pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara
lain:
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2. Terjadinya industrialisasi
3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Bidang sosial dan budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat
1. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di
negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan
ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu
bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan
bangsa-bangsa Asia.
2. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek
kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang
disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun
demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatip pada aspek budaya:
1. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat,
khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang
terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani. Dll
Bidang
pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam
bidang pendidikan antara lain:
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik
sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru
bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru,
yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan
teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami
materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi
bisa dibuat abstrak.
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak
harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos
internet dan lain-lain.Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses
pendidikan antara lain:
1.
Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Dll
Bidang
politik
Di bidang politik internasional, juga terdapat
kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi
komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan
di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran
tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga
regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
KEMISKINAN
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.Kemiskinan dipahami dalam berbagai
cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup
kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan.
Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan
pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk
keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi
dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial
biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah
politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan
jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan
yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi
bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat
diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian
apabila institusi tempatnya bekerja melarang
Mengukur Kemiskinan
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori ,
yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu
pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat
/ negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi
yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira
2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan
absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan
menengahuntuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan
pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7
miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari."[1] Proporsi
penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari
28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada periode 1981-2001,
persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1
dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami
penurunan dalam kurun waktu tersebut.Meskipun kemiskinan yang paling parah
terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap
region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang
berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota danghetto yang miskin.
Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau
kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara
kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini
biasanya disebut sebagai negara berkembang.
Kemiskinan Di Dunia
Deklarasi Copenhagen menjelaskan kemiskinan absolut
sebagai "sebuah kondisi yang dicirikan dengan kekurangan parah kebutuhan
dasar manusia, termasuk makanan, air minum yang aman, fasilitas sanitasi,
kesehatan, rumah, pendidikan, dan informasi."Bank Dunia menggambarkan
"sangat miskin" sebagai orang yang hidup dengan pendapatan kurang
dari PPP$1 per hari, dan "miskin" dengan pendapatan kurang dari PPP$2
per hari. Berdasarkan standar tersebut, 21% dari penduduk dunia berada dalam
keadaan "sangat miskin", dan lebih dari setengah penduduk dunia masih
disebut "miskin", pada 2001Penyebab kemiskinanKemiskinan banyak
dihubungkan dengan:
penyebab individual, atau patologis, yang melihat
kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si
miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak
mengukur pemasukan.
penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan
dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota
keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
penyebab sub-budaya (subcultural), yang
menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda
dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh
dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh
orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa
kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan
pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat
(negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang
diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yangtidak sejahtera atau
rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
KESIMPULAN
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya
telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara orang bahkan memuja iptek 5 sebagai liberator yang akan membebaskan
mereka dari kungkungan kefanaan dunia
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan atau ketidaksanggupan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global
Sumber :
http://desiantoarif.blogspot.co.id/